26 November 2010

Kue Duren (Kue Lumpur Duren)

Kue Lumpur Duren


Sebenernya resep kue ini udah lama ada di folder resep saya. Ga tau knapa, tiba2 pengen bikin kue ini bgitu liat stock duren monthong di freezer masih banyak. Dulu resep ini sempat rame di milis. Makasiy banyak untuk Mba Yanti Keik House untuk resepnya yang maknyus..

Aslinya, kue ini dimasak dengan dikukus. Tapi setelah diperhatiin lagi, ternyata bahan2 dan cara membuatnya agak2 mirip kue lumpur. Akhirnya, saya panggang aja adonan kue ini di cetakan kue lumpur. Ternyata, hasilnya enak juga, lembut, ga terlalu manis, dan yang pasti duren banget...:). Beda dengan dikukus, dengan cara dipanggang ini ada aroma panggang yang enak banget. Wangi duren pada saat kue menjelang matang, bener2 harum dan mengundang selera.

Karena saya panggang, ke dalam adonan saya tambahkan mentega leleh. Tujuannya, selain menambah gurih, juga agar adonan tidak lengket pada cetakan. Resep dibawah ada yang saya rubah sedikit, dan sudah saya bedakan juga cara membuatnya untuk yang dikukus dan yang dipanggang. 


cetakan kue lumpur


Kue Duren
Resep asli: Yanti "Keik House"
Modifikasi: wati cookery

Bahan:
8 butir kuning telur
4 butir telur
350 gula pasir
350 tepung terigu (resep asli 300 gr, kl mau rada padat, pake 350 gr)
1200 ml santan dari 1 1/2 kelapa parut yang sudah dikupas (dimatangkan santannya) ----- saya pake 200 ml santan kemasan yang diencerkan dengan air hingga 1200 ml, tambahkan sedikit garam, rebus hingga mendidih, sisihkan
100 ml susu kental manis
450 gr daging durian monthong (kalo durian biasa, pake lebih banyak lagi)
400 gr kentang dikukus, lumatkan ---------- saya kentang dikukus dulu, lumatkan, timbang seberat 400 gr
100 gr mentega, lelehkan ------ ini modifikasi saya, di resep asli ga pake
Kismis secukupnya ------- saya pake potongan keju cheddar

Cara membuat:
  1. Blender halus kentang, daging durian, dan sebagian santan.
  2. Di dalam wadah lain, masukkan terigu, gula pasir, telur, susu kental manis, tuang sedikit2 sisa santan (kalo saya, santannya dalam keadaan panas), aduk rata. 
  3. Kukus: sementara panaskan dandang kukusan, oles tipis2 mangkuk plastik/cetakan dengan minyak. 
  4. Panggang: panaskan cetakan kue lumpur dengan api kecil. 
  5. Masukkan kentang dan durian yang sudah diblender, aduk rata. (pd tahap ini saya menambahkan mentega yang sudah dilelehkan).
  6. Kukus: panaskan cetakan sebentar aja. tuang adonan hampir penuh, kukus 5 menit. Buka tutup kukusan, beri kismis, kukus lagi sekitar kurleb 7 menit.
  7. Panggang: masukkan adonan ke dalam cetakan kue lumpur yang sudah panas, tutup. Tunggu kurleb 5 menit. Buka tutup, taburi dengan potongan keju cheddar, tutup lagi. Tunggu hingga adonan matang. Angkat, letakkan kue yang sudah matang diatas lembaran daun pisang agar wangi.

adonan siap dipanggang



  Ada sedikit note dari Mba Yanti:
  • Api kukusan jangan besar.
  • Gunakan kismis yang berwarna gelap supaya lebih cantik.
  • Selalu pake durian monthong karena jadinya lebih wangi. Boleh pake durian biasa, tapi pemakaiannya jadi lebih banyak. Tapi tidak pengaruh ke tekstur kue.
Note dari wati cookery:
  • Ada baiknya adonan mentah didiamkan dulu kurleb 15 menit sebelum dipanggang.
  • Adonan mentahnya bisa disimpan di kulkas. Jadi ceritanya, pagi waktu lagi manggang, tiba2 saya ada telpon dan saya harus pergi saat itu juga. Karena belum slesai manggang, akhirnya saya simpan sisa adonan di kulkas. Baru malamnya saya lanjutkan lagi. Menurut saya, hasilnya lebih cantik & enak daripada adonan sebelumnya yang belum masuk kulkas. Saya jadi inget cerita ibu saya, bahwa dulu bliau sering nyimpen adonan mentah kue lumpur di kulkas. Jadi malem ibu saya udah bikin adonan mentahnya, besok pagi2 baru dipanggang. Cara ini lumayan juga membantu kalo kita harus bikin dalam jumlah banyak krn bisa dicicil.
  • Menurut saya, lebih cocok kue ini diberi topping keju ketimbang kismis, krn ada sensasi asin yang memberi 'warna' lain dari rasa kue yang manis.
  • 1 resep diatas bisa menghasilkan kurleb 80 - 85 kue duren panggang, dengan besar cetakan kue lumpur yang saya pake.
  • Kayaknya enak juga ya kalo kue duren panggang ini saya namakan Kue Lumpur Duren...:) 

Kue Lumpur Duren








24 November 2010

Ice Cream Scoop

Selain fungsinya yang memang untuk menyendok ice cream, scoop ini juga bermanfaat untuk memudahkan kita dalam mencetak kue kering/cake agar seragam besarnya.

Ice Cream Scoop


  • Untuk No. 1, ukuran diameter 2" : berguna untuk membagi adonan cupcake/muffin agar sama banyaknya. Selain itu, dengan bantuan scoop ini, pengisian adonan ke dalam loyang cupcake/muffin menjadi lebih rapih (tidak belepotan).
  • Untuk No.2, ukuran diameter 1 1/2" : berguna untuk mencetakan kukis berukuran besar (seperti chocolate chips cookies) atau cupcake ukuran mini.
  • Untuk No.3, ukuran diameter kurleb 1 1/4" : biasanya saya gunakan untuk mencetak kue kering. karena ukuran scoop cukup kecil, pas untuk kue kering sekali suap. Hanya saja, alat ini tidak menggunakan gerigi untuk menggerakan plat besi yang ada di dalam scoopnya. Scoop ini menggunakan tuas yang kita tekan pada saat akan mengeluarkan adonan dari cetakan.

Sifter (Ayakan)

Kita biasa menyebutnya ayakan, karena kegunaannya memang untuk mengayak tepung dan bahan2 kering berbentuk tepung lainnya. Ada banyak bentuk ayakan yang ada, dari ukuran besar hingga kecil. Ada yang memakai gagang, ada yang tidak. Ada yang saringannya rapat, ada yang agak renggang. Semua memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menyaring tepung menjadi lebih halus dan homogen.



berbagai bentuk & ukuran ayakan (sifter)

Ada pula bentuk ayakan yang menyerupai gelas. Yang saya punya ini terbuat dari plastik. Penggunaannya sama seperti ayakan biasa, hanya ini dibantu dengan handle (pegangan) yang berfungsi menggerakan jari2 yang berada diatas saringan. Fungsi jari2 tersebut adalah menekan tepung keatas saringan dengan gerakan memutar kiri-kanan, agar tepung bisa keluar dari saringan. Cara pakai alat ini sederhana saja: masukkan tepung, kemudian genggam gagangnya, lakukan gerakan genggam - lepas, genggam - lepas, sehingga tepung keluar dari ayakan. Bentuk ayakan seperti ini hanya digunakan bila jumlah tepung tidak terlalu banyak. Karena kalo terlalu banyak, berat tepung akan menekan saringannya, handle untuk memutar saringan menjadi berat dan tidak dapat digerakkan.



flour and icing sugar sifter



Ada juga alat seperti diatas yang terbuat dari stainless steel. Saya pernah liat di Ace Hardware. Keliatannya lebih kokoh dan reliable ketimbang yang plastik ini. Kayaknya ayakan stainless steel itu akan masuk dalam wish-list saya.....:)

Measuring Cup & Spoon (Gelas dan Sendok Ukur)

Measuring Cup (Gelas Ukur)

Biasanya di dalam resep2 Barat, jumlah bahan2 kue atau masakan, diukur dengan gelas ukur (measuring cup). Sedangkan di negara kita, jumlah bahan biasanya diukur dengan timbangan (metrik). Baik gelas ukur maupun timbangan, sebenernya sama saja. Kedua cara tersebut bisa saling menggantikan. Sudah banyak di buku2 resep konversi dari cup ke gram, maupun sebaliknya. Untuk pembahasan ini, nanti akan saya buat dipostingan berikutnya yaa..


Measuring cup stainless

Gelas ukur yang banyak dijual biasa terbuat dari stainless steel, plastik maupun gelas. Penggunaannya biasa saja. Masukkan bahan yang akan diukur (bisa bahan kering maupun basah) ke dalam gelas ukur. Untuk bahan kering, seperti tepung, gula dsb, pereskan/ratakan permukaannya menggunakan pisau atau apa saja. Sebaiknya masukkan bahan kering ke dalam gelas ukur dengan bantuan sendok atau alat lain. Bukan gelas ukur yang menyendok bahan kering dari tempatnya. Karena kalo gelas ukurnya yang disendokkan ke dalam bahan kering, takaran menjadi lebih berat dari ukuran sebenarnya. Jadi untuk keakuratan ukuran, letakkan gelas ukur pada permukaan datar, masukkan bahan kering/basah ke dalam gelas ukur, dan ratakan permukaannya.

Gelas ukur seperti gambar diatas terdiri dari 4 ukuran, yaitu: 1/4 cup (60 ml), 1/3 cup (80 ml), 1/2 cup (125 ml) dan 1 cup (250 ml).



Measuring Spoon (Sendok Ukur) 

Sendok ukur biasa terbuat dari stainless steel atau plastik. Sekarang di pasaran, ada berbagai rupa bentuk sendok ukur, ada yang bulat, lonjong bahkan kotak. Sendok ukur digunakan untuk mengukur bahan dalam jumlah kecil, yang tidak bisa diukur dengan timbangan. Range ukurannya biasanya antara 1/4 sendok teh (sdt) hingga 1 sendok makan (sdm).


Measuring Spoon (Sendok Ukur) Stainless

22 November 2010

Udang Masak Cabai Kering

Udang Masak Cabai Kering



Masaknya dah lama, tapi baru sekarang ceritanya. Selama ini hobi nya baking. Jarang banget bikin masakan. Paling yang gampang2, seperti: macaroni schotel, lasagna, pastel tutup, sup2an. Kebetulan juga macaroni adalah jualan andalan, jadi hanya itu yang paling sering dimasak....:)

Buat masakan ini karena kebetulan punya persediaan udang yang cukup banyak di freezer. Dan kebetulan juga suami doyan banget sama udang. Ya sudah, cari2 resep di rak buku, buka2 folder masakan Femina, ketemu resep ini. Bahannya sederhana, rasanya mendunia....*halah*


Udang Masak Cabai Kering
Sumber: Seri Masak Femina, Primarasa Resep Favorit
 
Bahan:
400 gr udang ukuran sedang
1 putih telur
1 sdt tepung maizena
1/4 sdt garam
2 siung bawang putih
30 gr cabai kering
minyak untuk menggoreng dan menumis

Saus:
1 1/2 sdm kecap manis
1 sdm kecap asin
1 sdm angciu ----- saya tdk pake
1/2 sdt merica bubuk
2 sdt gula pasir
1/2 sdt cuka/air jeruk lemon
1 sdt minyak wijen

Cara membuat;
  1. Kupas kulit udang, buang kepalanya, sisakan ekornya. Rendam dalam campuran putih telur, tepung maizena dan garam, aduk rata, diamkan selama 30 menit.
  2. Cincang halus bawang putih, sisihkan. Cuci dan rendam cabai kering dalam air panas sampai lembab, kemudian potong-potong ukuran 2 cm.
  3. Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng udang sebentar sampai berubah warna, angkat, tiriskan.
  4. Panaskan kembali 1 sdm minyak goreng, tumis bawang putih sampai harum, masukkan cabai kering. Tuang bahan saus, aduk rata.
  5. Masukkan udang goreng, aduk sebentar sampai rata, segera angkat. Pindahkan ke dalam piring saji, segera hidangkan panas.

Cara Aman Menggulung Bolu Gulung

Bolu gulung (bolgul) sebelum digulung, biasanya diolesi dengan selai atau dengan adonan filling seperti buttercream ato krimcis. Kalau diolesi dengan selai, panas2 bolgul bisa langsung digulung. Tapi bagaimana jika olesannya adalah bahan yang tidak tahan panas seperti buttercream atau krimcis. Berikut tips agar bolgul tidak patah walo digulung dalam keadaan sudah dingin:

Sumber: Buku "Kreasi Bolu Gulung" Sedap
  1. Letakkan kue diatas serbet dan kertas roti.
  2. Buang sisi kue kalau kering (kalau tidak kering, tidak perlu dibuang).
  3. Kerat-kerat kue di beberapa tempat. Asal terkerat permukaannya saja.
  4. Gulung kue pada ujungnya.
  5. Tarik kertas hingga kue menggelinding dan tergulung.
  6. Lipat serbet jadi terlipat dua.
  7. Gunakan penggaris bolgul dan tarik serbet hingga kue tergulung padat dan melingkat bulat.
  8. Bungkus bolgul hingga rapat dan biarkan hingga gulungan mantap.

Chiffon Cake Gulung




Bolgul atau bolu gulung, adalah salah satu jenis cake yang paling susah dibuat menurut saya. Bukan pada saat buat adonan mentahnya, tapi pada saat proses menggulungnya. Sudah beberapa resep dicoba, hampir semuanya berakhir dengan patahnya bolgul. 


Di salah satu majalah Sedap baru2 ini, saya nemuin resep diatas. Tertarik mencoba (walo masih parno) karena jumlah telurnya yang hanya 4 butir. Jadi kalo gatot, tidak terlalu rugi dan kecewa. Lagipula, resep ini adalah cake jenis chiffon. Saya pernah baca, kalo bolgul yang terbuat dari adonan chiffon termasuk bolgul yang aman, karena kemungkinan  bolgul akan pecah atau patah ketika digulung sangat kecil. Karena adonan chiffon sangat lentur. Kebetulan juga kue ini mau saya suguhkan untuk arisan ibu mertua di rumah, semangatnya dobel dan harus berhasil....:)


Percobaan pertama langsung sukses. Ternyata kali ini saya bisa buat bolgul nan mulus, tidak patah, dan yang pasti rasanya enak lembut. Hmm, boleh juga resep ini. Dengan jumlah telur sedikit, bisa menghasilkan bolgul yang lembut seperti bolgul dengan jumlah kuning telur lebih banyak. The recipe is recommended.


Chiffon Cake Gulung
Sumber: Majalah Sedap

Bahan:
100 gr tepung terigu protein rendah
25 gr gula pasir halus
60 gr minyak goreng
80 ml susu cair
1/4 sdt pasta vanilla
4 kuning telur, kocok lepas
4 putih telur
1/4 sdt garam
1/4 sdt cream of tartar ---- saya tidak pake
1/2 sdt cokelat pasta

Bahan olesan:
75 gr selai strawberry

Cara membuat:
  1. Ayak tepung terigu. Tambahkan gula pasir halus. Aduk rata. Sisihkan.
  2. Campur minyak goreng, susu cair dan pasta vanilla. Aduk rata.
  3. Tuang sedikit-sedikit ke campuran tepung terigu sambil diaduk rata. Tambahkan kuning telur. Aduk rata. Sisihkan.
  4. Kocok putih telur, garam dan cream of tartar sampai setengah mengembang. Masukkan gula pasir sedikit-sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
  5. Tuang sedikit-sedikit ke campuran tepung terigu sambil diaduk perlahan.
  6. Ambil 75 gr adonan. Tambahkan cokelat pasta. Aduk rata. Tuang di tengah adonan putih. Aduk sekali.
  7. Tuang sambil digoyang-goyang di loyang 28x28x4 cm yang dialasi kertas roti tanpa dioles margarin.
  8. Oven 30 menit dengan api bawah suhu 180 derajat celcius sampai matang.
  9. Oles dengan selai strawberry. Gulung dan padatkan.
Untuk 14 - 16 potong

Catatan:
  • Untuk menghindari bolgul patah, saya taburi gula halus dulu alas yang akan dibuat untuk menggulung. Alasnya terdiri dari serbet + kertas roti yang sudah ditaburi gula halus. Jadi begitu adonan matang, segera balik di atas alas diatas. Oles dengan bahan olesan, terus langsung digulung dan padatkan. Saya memadatkannya dibantu pake penggaris besi yang 30 cm. Diamkan adonan yang sudah tergulung rapi beberapa saat. Kalau sudah dingin, biasanya saya simpan di kulas, biar gulungan tambah rapat dan rapi.


Easy Tirami-su



Tirami-Su, dessert khas Itali ini mempunyai arti pick-me-up. Ada sedikit cerita tentang Tirami-su ini yang saya dapat dari Majalah Santap. Konon, Tirami-su ini merupakan makanan favorit wanita tuna susila di rumah bordil yang terletak di lantai 2 Restoran Le Breccherie di kota Treviso, Venesia. Le Breccherie terkenal sebagai resto pertama yang memasang menu Tirami-Su dalam bentuk modern (1970-an).

Kabarnya di sela waktu istirahatnya, para WTS ini biasa menyantap Tirami-Su. Mereka merasakan bahwa lezatnya citarasa espresso yang pekat dan liqueur kopi khas Tirami-Su ini sanggup memulihkan stamina mereka dalam sekejap. Mungkin ini mengapa disebut dessert "pick-me-up", yang bisa berarti so uplifting, so refreshing....

Resep yang mau saya share ini diberi kata "easy" karena memang versi yang satu ini sangat mudah membuatnya. Ga pake proses membuat adonan telur mentah dan menggunakan krimcis biasa saja, bukan mascarpone. Memang, secara rasa, Easy Tirami-Su ini tidaklah se-nendang Tirami-Su yang pake keju mascarpone. Tapi lumayanlah untuk selingan di sore hari....:)


Easy Tirami-Su
Sumber: Majalan Santap

Bahan:
Sirup Kopi
100 ml kopi hangat (dari 2 sdt kopi bubuk instan)
2 sdm liqueur kopi/brandy/rum ----- saya ga pake
2 sdt gula pasir
9 - 12 ladyfingers, potong-potong jadi 4

Adonan krim keju
1 sdt gelatin bubuk
1 sdm air
3 sdm liqueur kopi/brandy/rum ---- saya ga pake
250 mascarpone atau keju krim/cream cheese
90 ml krim kocok/krim kental

Hiasan
Cokelat bubuk
Hiasan dari cokelat

Peralatan khusus:
8 gelas berkaki yang tinggi (parfait) ---- saya pake gelas plastik utk pudding/verrines

Cara membuat:
  1. Sirup Kopi: campur kopi dengan liqueur kopi/brandy/rum dan gula sampai gula larut. Benamkan ladyfingers dalam sirup kopi satu per satu. Atur dalam dasar gelas. Sisihkan.
  2. Adonan keju krim: campur gelatin dengan air, tim dalam panci berisi air panas hingga gelatin larut. Masukkan liqueur kopi/brandy/rum dan gula.
  3. Taruh mangkuk berisi krim kental/kocok dalam baskom berisi air es. Kocok dengan mikser kecepatan sedang hingga berbuih lembut.
  4. Dalam mangkuk besar, kocok mascarpone/keju krim dengan mikser kecepatan rendah hingga rata. Masukkan larutan kopi yang telah diberi gelatin.
  5. Campur krim kocok dalam 3 tahapan ke dalam adonan keju krim, aduk balik.
  6. Tuang adonan keju kirm ke atas ladyfingers yang ada dalam gelas. Tutup dan simpan dalam lemari es.
  7. Sebelum disajikan, taburi permukaannya dengan cokelat bubuk dan hiasi dengan hiasa cokelat.

Kuih Bangkit Jahe



Kali ini, kue bangket versi peranakan. Boleh dapet resepnya dari hasil cuci mata di Toko Buku Kinokuniya Plaza Senayan. Resep asli di buku tidak pakai jahe. Berhubung yang bikin pengen yang versi jahe, jadilah resep ini dimodif dengan penambahan jahe bubuk dan jahe segar. Resep modifikasi ini hanya memakai 1/2 resep aslinya.


Kuih Bangket Jahe
Sumber: Resep Kuih Bangkit, dari buku "Classic Peranakan Cooking"
Modifikasi: wati cookery

Bahan:
325 gr tepung sagu sangrai
25 gr jahe bubuk
100 gr gula pasir
90 gr gula semut/palem
2 kuning telur
125 ml santan kental, hasil rebusan 150 ml santan kental dengan 2 jempol jahe geprek

Cara membuat:
  1. Kocok gula + kuning telur + 1/2 bagian santan hingga gula hancur. 
  2. Masukkan sisa santan, aduk rata.
  3. Masukkan tepung sagu sangrai + jahe bubuk. Aduk hingga rata. Pada tahap ini, adonan akan berat dan lengket.
  4. Uleni adonan diatas alas/talenan hingga adonan tidak lengket lagi di tangan (kalis). Apabila adonan masih lengket, boleh ditambahkan tepung sagu sedikit-sedikit saja, hanya sampai adonan kalis dan tidak lengket.
  5. Gilas adonan diatas alas yang sudah ditaburi tepung sagu, setebal kurleb 0,5 cm. Cetak sesuai selera. Kalau di buku, setelah adonan dicetak bentuk bunga, kemudian permukaannya di'cubit' pake pastry pincer/crimper, untuk membentuk motif garis2.
  6. Panggang kue di suhu 160 derajat celcius selama kurang lebih 25 menit. Kalau di buku selama 10 menit. Tapi saya segitu belum matang. Pokoknya tanda kue udah matang adalah kue harus kering dan tidak empuk di bagian tengahnya.


Tips Menyimpan Keju

Keju pada umumnya mempunyai daya simpan 4 - 5 hari untuk keju lunak, dan 5 - 10 hari tahun untuk keju tua. Untuk menjaga mutu keju, perhatikan kiat menyimpan keju sebagai berikut:

  1. Untuk keju segar, taruh dalam wadah tertutup, simpan dalam lemari pendingin dan pergunakan 1 - 2 hari setelah dibeli, karena keju ini tidak tahan lama.Keju lunak yang diperam, bungkus sisanya dengan alumunium foil dan simpan dalam lemari pendingin. Pergunakan paling tidak seminggu setelah dibeli. Untuk jenis keju kenyal sebaiknya ditaruh dalam wadah tertutup kedap udara atau bungkus dengan alumunium foil dan simpan dalam lemari pendingin. Jenis keju keras sebaiknya dipotong sesuai keperluan dan simpan sisanya di tempat kering dan sejuk. Karena sedikit mengandung air, keju keras lebih awet.
  2. Keju yang utuh atau sudah diparut dan dipotong sebaiknya dibungkus kertas minyak atau alumunium foil dan dimasukkan ke dalam plastik. Simpan dalam wadah yang kedap udara di dalam lemari pendingin. Tujuannya agar keju tetap lembab, tidak kering dan jamuran. Keju yang jamuran di permukaannya, bisa dibuang kira-kira 1 cm, sebab kebanyakan jamur yang mencemari keju tidak berbahaya, namun bisa mengakibatkan keju menjadi tengik.
  3. Setelah dibuka, sebaiknya keju disimpan di dalam wadah yang kedap udara di dalam lemari pendingin. Penyimpanan pada suhu  0 - 7 derajat celcius dapat mempertahankan mutu keju yang telah dipotong selama 1 - 3 bulan.
  4. Keju kenyal dan keju keras bisa dibekukan, tetapi setelah dicairkan kembali, teksturnya menjadi berubah. Karena itu, sebaiknya bekukan keju hanya yang akan digunakan dalam proses memasak, bukan keju yang akan langsung dimakan (keju meja).
  5. Sebelum dimakan, sesuaikan dengan suhu ruang satu jam sebelumnya, agar keju menjadi lebih lembut dan sedikit berminyak.
  6. Jangan menyimpan keju bercampur dengan makanan lain yang beraroma tajam. Saat keju 'bernafas', dapat menyerap bau tersebut dan merusak aromanya.

Sumber: Majalah Femina

Bangket Susu



Bangket, kue kering khas Indonesia ini, banyak ragamnya. Ada yang berasal dari betawi (orang betawi biasa bilang kue bangkit, bukan bangket), palembang, jawa dan beberapa daerah lain. Menurut berbagai informasi yang saya baca, aslinya, kue bangkit ini menggunakan tepung sagu/tepung beras, santan dan kelapa sebagai bahan utamanya. Tapi semakin kesini, banyak resep kue bangket yang menambahkan bahan mentega atau margarin. Mungkin untuk mengurangi efek keras dan membuat kue lebih renyah.


Bangket yang kali ini saya buat, adalah dalam rangka ikutan Bangket Week di milis NCC (Natural Cooking Club). Sebenernya ada banyak resep bangket yang berseliweran di milis. Diantara sekian banyak, ternyata yang paling banyak dicoba teman-teman adalah Bangket Susu-nya Mba Nadrah. Sebagian besar testimoni teman-teman selain rasanya yang susu banget dan lumer di mulut, juga kesulitan dalam hal mencetak adonannya. Berhubung udah parno duluan, akhirnya resep kue bangket susu ini aku modif sedikit, padahal baru kali ini nyoba.


Bangket Susu
Resep: Mba Nadrah - Milis NCC

Bahan:
500 gr tepung sagu, sangrai dengan daun pandan, dinginkan
100 gr margarin
150 gr gula halus
75 gr susu kental manis

Cara membuat:
  1. Campur semua bahan jadi satu.
  2. Cetak menggunakan cetakan kue satu.
  3. Bakar dengan api kecil, 140 derajat celcius, selama kurang lebih 10 menit.
  4. Angkat kukis tidak pada saat panas.
  5. Karena kue ini teksturnya rapuh, angkatnya harus dengan kasih sayang, atur di stoples, jangan diangkat lagi kecuali mau dimakan.





Modifikasi:
  • Tepung sagu sangrai yang digunakan hanya kurleb 360 - 380 gr.
  • Gula halus yang digunakan 100 gr.
  • Margarin + gula halus + susu kental manis dikocok dulu dengan mikser kecepatan rendah selama kurleb 5 menit. Baru setelah itu, masukkan tepung sagunya. Aduk hingga rata menggunakan pisau pastry hingga adonan bisa dikepal dan tidak terlalu mawur (lihat gambar diatas).
Hasilnya yang modifikasi, adonan lebih mudah dicetak. Hanya saja, karena saya terlalu semangat masukkin ke cetakan dan memanggangnya terlalu lama (30 menit), hasil akhir kue nya agak keras. Harusnya, adonan jangan terlalu dipadatkan ke dalam cetakan supaya kue tidak menjadi keras. Lalu ternyata, proses pemanggangan yang terlalu lama, juga bisa mengakibatkan kue menjadi keras.