Ada 2 alasan nih kenapa saya bikin kue ini. Pertama, karena ingin ikutan event nccrainboweeks yang diadakan oleh NCC (Natural Cooking Club). Di event ini saya ingin bikin kreasi Kue Ku dibuat berwarna-warni seperti pelangi. Karena saya pikir, lucu juga ya Kue Ku dibuat warna pelangi. Karena pada dasarnya, warna Kue Ku itu udah meriah dengan warna merahnya. Jadi kalau dibuat rainbow mestinya tambah meriah (hehe, ini asumsi saya, tapi ternyata hasilnya.... silakan lihat sendiri deh :)). Nah, berhubung belum punya cetakan Kue Ku, jadi terpaksa deh hunting cetakan ini. Sebenarnya sih cetakan Kue Ku banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Tapi saya belum ada kesempatan pergi ke pasar. Kebetulan minggu kemarin, saya jalan-jalan ke Bandung. Iseng mampir ke sebuah toko loak. Eh disana ketemu cetakan Kue Ku antik yang saya belum pernah lihat. Isinya 3 lubang, yang biasanya saya tahu rata-rata 2 lubang. Sudah begitu, gambarnya lucu dan unik, ada yang gambar ikan dan 2 gambar lain yang ga biasa saya temukan di bentuk-bentuk Kue Ku selama ini. Langsung saya beli tuh cetakan, walau harganya rada membuat mata membelalak. Tapi sudahlah, mungkin cetakan antik memang mahal karena nilai sejarahnya kali yaaa....:).
Konon, Kue Ku ini adalah kue tradisional Cina. Lambang panjang umur, keberuntungan dan kemakmuran. Biasa dibagikan pada selamatan 40 hari kelahiran bayi dan ulang tahun. Kue Ku yang saya bikin ini, bukan berisi kacang hijau pada umumnya, melainkan dari kentang kukus. Lumayan juga rasanya, sedikit berbeda dengan tekstur yang lebih lembut. Tapi bagi yang terbiasa dengan isian kacang hijau mungkin kurang menyukai isian dari kentang ini. Karena aromanya tidak sewangi kalau menggunakan kacang hijau.
Kue Ku
Sumber: Primarasa Kue Tradisional dan Kudapan
Modifikasi: waticookery
Bahan:
minyak goreng untuk olesan
20 potong kecil daun pisang
Isi:
400 gr kentang
150 gr gula pasir
1 sdt vanili ---- saya pakai yang berbentuk bubuk
Kulit:
250 ml santan dari 1 butir kelapa ---- saya pakai santan instan & hanya pakai kurleb 180 ml
250 gr tepung ketan
100 gr gula pasir ----- saya pakai gula bubuk
3 - 6 tetes pewarna merah ----- saya pakai pewarna merah (wilton), orange (wilton), kuning (americolor), hijau (wilton), biru (americolor), ungu (americolor)
Cara Membuat:
- Isi: kukus kentang, kupas, panas-panas segera lumatkan. Campur dengan gula dan vanili. Jerangkan diatas api kecil sambil diaduk hingga adonan kesat dan bisa dibentuk, angkat. Bagi menjadi 20 bulatan.
- Kulit: panaskan santan (tidak perlu sampai mendidih), tuangkan ke dalam tepung ketan, tambahkan gula. Uleni hingga adonan lentur dan lemas (hampir serupa dengan konsistensi fondant). Bagi 6 sama rata. Beri masing-masing bagian dengan pewarna me-ji-ku-hi-bi-u, dan uleni masing-masing hingga rata.
- Gilas masing-masing warna hingga setipis kurleb 1 - 2 mm diantara 2 lembar plastik. Kemudian susun dengan cara menumpuk setiap lembaran adonan kulit dimulai dari yang paling bawah warna ungu, diatasnya letakkan warna biru, diatasnya lagi warna hijau dan seterusnya. Setelah itu, gulung adonan seperti menggulung bolu gulung. Rapikan gulungan. Kemudian potong-potong gulungan adonan kulit menjadi 20 bagian sama besar.
- Ambil sepotong gulungan adonan kulit. Gilas adonan kulit pada sisi yang dipotong hingga tipis kurleb 2 mm. Letakkan isian yang sudah dipulung di tengah-tengah kulit. Rapatkan hingga isian tertutup adonan kulit. Pulung-pulung dengan telapak tangan hinggan adonan mulus dan bulat seperti bola bekel (memang tampilannya persis seperti bola bekel ^_^).
- Didihkan air dalam dandang. Taburi cetakan Kue Ku dengan tepung ketan. Masukkan bulatan adonan berisi tadi ke dalam cetakan Kue Ku, tekan agar gambar nyata tercetak pada permukaan kue. Balikkan cetakan, ketukkan agar kue terlepas. Taruh kue diatas sepotong daun pisang beroles minyak.
- Kukus hingga Kue Ku masak (10 - 20 menit tergantung besar cetakan, makin besar cetakan, makin lama mengukusnya) dengan api sedang. Setelah masak, olesi permukaan kue dengan minyak goreng.
Ternyata begitu jadi, hasilnya tidak seindah seperti waktu sebelum dikukus ya? Ya sudahlah, yang penting sudah berusaha membuat Kue Ku yang penuh perjuangan, karena sempat membuang 1 adonan kulit karena adonan terlalu lembek. Dan membuat 1 kue dengan semua warna ada di permukaan itu tidak mudah sodara-sodara :).
Catatan:
- Jumlah santan untuk adonan kulit seperti tertera di resep asli, jangan digunakan semua. Dilihat saja adonannya. Jika dirasa adonan sudah kalis dan bisa dipulung, stop pemberian santannya. Saya hitung kurang lebih sebanyak 180 ml. Tapi tergantung juga dengan kelembaban tepung ketan yang dipakai. Jadi saran saya, jangan tuang santannya sekaligus, tetapi sedikit-sedikit hingga adonan bisa dipulung/dibentuk.
- Saat mengukus Kue Ku, lapisi tutup dandang dengan serbet (jika memakai dandang biasa, tapi jika menggunakan klakat yaitu dandang yang bentuknya segi empat dengan penutup berbentuk piramid, tutupnya tidak perlu dibungkus serbet lagi) agar uap air tidak menetesi kue. Buka tutup dandang setiap 5 menit agar kue tidak terlalu lembek dan meleber.
Whoaaa kuenya cantik warnanya, ijin copas resep kue ku nya ya mba. Oya cetakannya juga unik, tp belinya jauh yaaa T_T Salam kenal Mba Wati^^.
BalasHapusSalam kenal kembali mba Nan :)
Hapus