09 November 2011

Wonton with Chilli Oil

 Akhirnya kesampaian juga ikut Chinese Food Week di milis, setelah maju mundur ikutan apa engga. Udah mepet banget kirim entry-nya, pas deadline. Mudah2an masih bisa diikutsertakan. Kalo engga, ya buat nambah2 resep aja....:). Secara kebanyakan yang pengen dibuat sih.... Awal-awal pengen bikin Ma Po Tofu yang artinya Tahu Nyonya Bopeng (lucu ya) karena asal resep ini dari sebuah restoran di Sichuan yang didirikan kurang lebih 150 tahun yang lalu oleh Si Nyonya Bopeng tersebut. Ga jadi, karena udah ada yang bikin. Ganti resep lain, pengen bikin cakwe yang ternyata nama cina nya adalah You Tiau atau Crispy Chinese Crullers. Ga jadi lagi, karena ga punya salah satu bahannya, yaitu ammonium bicarbonate. Bikin yang gampang aja, Lotus Seed Soup atau ada yang menyebutnya Lienci Manis alias biji teratai dengan gula batu, sebangsa dessert yang terbuat dari biji teratai dan gula batu. Eh, ga jadi juga. Hahahaha..... Inilah akibat kebanyakan buku resep, sampai bingung mau milih resep yang mana. Saya sampai punya 2 buku resep masakan cina asli dari Cina terbitan tahun 1974, warisan dari ibu saya. Resep2nya menarik, walo sebagian besar berbahan baku B2. Tapi masih ada resep2 lain yang layak dicoba. Tapi ya itulah saya, kebanyakan ngikutin mood, akhirnya ga ada satu resep pun dari buku itu yang saya uji coba. Nanti deh ya, saya jadikan next project....:).

Setelah hati bimbang tak menentu, sementara waktu terus bergerak maju, akhirnya pilihan saya jatuh pada resep dari buku seri masak Femina "Cina Szechuan". Saya memilih Wonton with Chilli Oil karena tertarik aja dengan resepnya. Mudah dan praktis. Untuk rasa, sebenernya enak, tapi mungkin untuk lidah beberapa orang, Wonton with Chilli Oil ini rada kuat cita rasanya. Kalo wonton nya sendiri rasanya seperti pangsit rebus pada umumnya. Yang membuat unik adalah saus siramannya yang terbuat dari chilli oil dan merica szechuan.




Provinsi Szechuan atau ada yang menyebut Sechuan atau Sichuan, adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian barat daya Cina. Szechuan dengan ibukotanya Chengdu, terkenal dengan masakannya yang bercita rasa lezat. Bahkan merupakan salah satu dari 4 daerah kuliner yang terkenal di Cina (3 lainnya adalah di bagian utara: Mandarin, selatan: Kanton, dan timur: Shanghai). Provinsi Szechuan dikelilingi pegunungan dan mendapat sebutan "daerah ikan dan beras". Iklim semi tropis di daerah Barat ini menguntungkan untuk bertumbuhnya secara berlimpah buah, sayuran dan berbagai macam rempah terutama cabe dan merica szechuan. Ditambah pengaruh Tibet, India, dan Pakistan yang berbatasan langsung dengan Szechuan maka masakan dari daerah ini merupakan satu2nya masakan Cina yang bercita rasa pedas.

Orang2 Szechuan menyukai makanan pedas karena menurut mereka akan membuat keluar keringat, sehingga membantu kulit tetap lembab di musim panas, dan membuat mereka tetap hangat dan segar saat musim dingin. Cita rasa pedas sering dipadukan dengan aroma merica merah szechuan, pasta wijen, tauco, daun bawang, jahe, bawang putih, kecap asin dan cuka beras. Ciri lain dari sajian szechuan adalah menggunakan kacang2an misalnya kacang mete dan walnuts. (Sumber: Seri Masak Femina, Cina Szechuan).




Salah satu bahan yang sering dipakai pada masakan Szechuan adalah merica szechuan (zanthoxylum pipertum). Merica szechuan disebut juga fagara, berasal dari provinsi szechuan di Cina bagian barat. Merica ini tidak termasuk dalam keluarga merica biasa, tetapi termasuk dalam keluarga pohon buah berry. Buah berry merah dipetik pada musim gugur dan dibiarkan kering terkena sinar matahari. Buah berry ini berukuran sekitar 1 cm. Buah berry yang kering ini lalu terbuka dan membentuk sekuntum bunga. Merica ini dikenal dengan sebutan Huajiao yang memberi cita rasa tidak sepedas merica yang lain. Merica szechuan tidak bisa digantikan dengan merica biasa. Saat digunakan, bisa dalam bentuk butiran, dimemarkan/ditumbuk, atau berupa bubuk. Merica ini sering digunakan dalam hidangan klasik szechuan seperti Mie Szechuan dengan daging bebek dan hidangan tumis lainnya.


Wonton with Chilli Oil
Sumber: Seri Masak Femina "Cina Szechuan"

Bahan:
100 gr daging ayam cincang
100 gr udang, kupas, buang kulit, cincang
1 batang daun bawang, cincang halus
1 putih telur
1/2 sdm tepung maizena
1 sdt kecap asin
1 cm jahe, cincang
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt gula pasir atau sesuai selera
1/2 sdt garam atau sesuai selera
12 lembar kulit pangsit ----- saya pake kulit gyoza


Saus (campur jadi satu):
3 sdt minyak cabai (chilli oil)
1 sdt gula pasir atau sesuai selera
1 sdt kecap asin
1/2 sdt garam atau sesuai selera
1 sdt merica szechuan

Hiasan:
2 buah cabai merah, iris serong 1/2 cm
daun ketumbar

Cara Membuat:
  1. Aduk jadi satu daging ayam, udang, daun bawang, putih telur, tepung maizena, kecap asin, jahe, merica, gula dan garam.
  2. Letakkan kulit pangsit diatas talenan datar, taruh 1 sdm adonan daging di tengah setiap lembaran kulit pangsit. Dengan menggunakan kuas, basahi pinggiran kulit pangsit dengan air. 
  3. Lipat kulit pangsit jadi 2 sehingga berbentuk setengah lingkaran, tekan pinggirannya sampai melekat. Lakukan sampai kulit dan adonan habis.
  4. Didihkan air dalam panci, masukkan pangsit secara bertahap dan biarkan mendidih sampai pangsit mengapung di permukaan air, angkat, tiriskan.
  5. Letakkan pangsit rebus diatas piring saji, tuangkan campuran saus diatasnya. Aduk sampai rata, lalu hias dengan cabe iris dan daun ketumbar.


Catatan:
  • Masakan ini lebih lezat bila dihidangkan segera dalam keadaan hangat.
  • Chilli oil ini sungguh pedas. Jika kurang suka pedas, bisa dikurangi jumlahnya.
  • Rasa makanan ini unik. Pedas, asin dan wangi merica szechuan yang khas. Mungkin untuk sebagian orang rada aneh, tapi sebenarnya enak koq, asal perbandingan gula, garam dan kecap asin nya pas. Untuk itu disarankan, jumlah masing2 bahan tersebut disesuaikan dengan selera.
 

1 komentar: