Kali ini, kue bangket versi peranakan. Boleh dapet resepnya dari hasil cuci mata di Toko Buku Kinokuniya Plaza Senayan. Resep asli di buku tidak pakai jahe. Berhubung yang bikin pengen yang versi jahe, jadilah resep ini dimodif dengan penambahan jahe bubuk dan jahe segar. Resep modifikasi ini hanya memakai 1/2 resep aslinya.
Kuih Bangket Jahe
Sumber: Resep Kuih Bangkit, dari buku "Classic Peranakan Cooking"
Modifikasi: wati cookery
Bahan:
325 gr tepung sagu sangrai
25 gr jahe bubuk
100 gr gula pasir
90 gr gula semut/palem
2 kuning telur
125 ml santan kental, hasil rebusan 150 ml santan kental dengan 2 jempol jahe geprek
Cara membuat:
- Kocok gula + kuning telur + 1/2 bagian santan hingga gula hancur.
- Masukkan sisa santan, aduk rata.
- Masukkan tepung sagu sangrai + jahe bubuk. Aduk hingga rata. Pada tahap ini, adonan akan berat dan lengket.
- Uleni adonan diatas alas/talenan hingga adonan tidak lengket lagi di tangan (kalis). Apabila adonan masih lengket, boleh ditambahkan tepung sagu sedikit-sedikit saja, hanya sampai adonan kalis dan tidak lengket.
- Gilas adonan diatas alas yang sudah ditaburi tepung sagu, setebal kurleb 0,5 cm. Cetak sesuai selera. Kalau di buku, setelah adonan dicetak bentuk bunga, kemudian permukaannya di'cubit' pake pastry pincer/crimper, untuk membentuk motif garis2.
- Panggang kue di suhu 160 derajat celcius selama kurang lebih 25 menit. Kalau di buku selama 10 menit. Tapi saya segitu belum matang. Pokoknya tanda kue udah matang adalah kue harus kering dan tidak empuk di bagian tengahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar