24 November 2010

Measuring Cup & Spoon (Gelas dan Sendok Ukur)

Measuring Cup (Gelas Ukur)

Biasanya di dalam resep2 Barat, jumlah bahan2 kue atau masakan, diukur dengan gelas ukur (measuring cup). Sedangkan di negara kita, jumlah bahan biasanya diukur dengan timbangan (metrik). Baik gelas ukur maupun timbangan, sebenernya sama saja. Kedua cara tersebut bisa saling menggantikan. Sudah banyak di buku2 resep konversi dari cup ke gram, maupun sebaliknya. Untuk pembahasan ini, nanti akan saya buat dipostingan berikutnya yaa..


Measuring cup stainless

Gelas ukur yang banyak dijual biasa terbuat dari stainless steel, plastik maupun gelas. Penggunaannya biasa saja. Masukkan bahan yang akan diukur (bisa bahan kering maupun basah) ke dalam gelas ukur. Untuk bahan kering, seperti tepung, gula dsb, pereskan/ratakan permukaannya menggunakan pisau atau apa saja. Sebaiknya masukkan bahan kering ke dalam gelas ukur dengan bantuan sendok atau alat lain. Bukan gelas ukur yang menyendok bahan kering dari tempatnya. Karena kalo gelas ukurnya yang disendokkan ke dalam bahan kering, takaran menjadi lebih berat dari ukuran sebenarnya. Jadi untuk keakuratan ukuran, letakkan gelas ukur pada permukaan datar, masukkan bahan kering/basah ke dalam gelas ukur, dan ratakan permukaannya.

Gelas ukur seperti gambar diatas terdiri dari 4 ukuran, yaitu: 1/4 cup (60 ml), 1/3 cup (80 ml), 1/2 cup (125 ml) dan 1 cup (250 ml).



Measuring Spoon (Sendok Ukur) 

Sendok ukur biasa terbuat dari stainless steel atau plastik. Sekarang di pasaran, ada berbagai rupa bentuk sendok ukur, ada yang bulat, lonjong bahkan kotak. Sendok ukur digunakan untuk mengukur bahan dalam jumlah kecil, yang tidak bisa diukur dengan timbangan. Range ukurannya biasanya antara 1/4 sendok teh (sdt) hingga 1 sendok makan (sdm).


Measuring Spoon (Sendok Ukur) Stainless

2 komentar:

  1. Great Picture.... ajarin kek mbaaa....
    kasih tips sederhana... hihihi

    BalasHapus
  2. yaaay, ini cuman main di-editing aja mba.. Untuk foto ini, dibikin BW di Picasa. Krn foto yg plg atas sengaja over exposure. Spy bantingan cahayanya ga terlalu ekstrem, makanya aku bikin hitam putih, hehehe... Tips? Waduh, aku jg msh blajaran mba. Plg kl motret jgn pake flash utk hsl natural, sesuaikan WB dgn kondisi cahaya saat memotret, hrs ketemu yg pas antara aperture, ISO & speed utk dpt gambar yg jernih. Apalagi ya? Aku kebanyakan pake feeling mba. Kl teori tetep ibu guru Riana yg jago....^_^

    BalasHapus